Halaman

Selasa, 24 April 2012

Apa Pentingnya Lingkungan Hidup ???


Manusia (Antroposfer) sebagai bagian dari spera-spera lain di muka bumi mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap kenampakan di muka bumi. Sebagai spera sentral, antroposfer mempunyai kekuatan untuk merubah lingkungan di sekitarnya. Manusia dengan pengetahuan dan teknologinya mampu untuk melakukan berbagai perubahan dan rekayasa terhadap lingkungan. Sebagai mahluk yang diberi kemampuan untuk mengenal dan belajar manusia senantiasa melakukan perubahan. Beberapa dekade ini kedinamisan manusia berpusat pada teknologi dan industri. Lingkungan hidup seakan-akan diabaikan dalam catatan sejarah manusia. Revolusi industri di Inggris tahun 1760-1860 merupakan awal pembentukan manusia anti lingkungan. Hingga saat ini masih banyak manusia yang matanya rabun karena tertutup Dollar dan Emas.
Apabila kita kaji, tujuan utama manusia melakukan rekayasa terhadap lingkungan adalah faktor ekonomi. Sebagai manusia ekonomi, masalah pemenuhan hidup dan kesejahteraan menjadi dambaan setiap manusia. Mereka akan memanfaatkan potensi lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut sah dan memang kondrat manusia untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, apabila hal ini tidak dikontrol, lama kelamaan pemenuhan kebutuhan mereka akan mengarah pada eksploitasi tanpa peduli kelestarian lingkungan. Beberapa pihak melihat kelakuan tersebut menguntungkan mereka, akan tetapi sebenarnya tidak sama sekali. Dalam jangka panjang, eksploitasi berlebihan terhadap lingkungan akan merugikan mahluk di bumi, tidak terkecuali siapapun dan apapun. Sebagai suatu sistem kehidupan, bumi merupakan intergrasi semua faktor, baik hidup maupun mati. Bencana yang makin bervariasi dan silih berganti banyak dilihat sebagai peringatan pada manusia. Mungkin bisa benar, tetapi sebagian besar bukan peringatan, tetapi akibat manusia. Jangan salahkan bumi jika saat ini tak nyaman lagi untuk disebut sebagai ‘rumah.’
Perilaku manusia dapat dikontrol dengan pengetahuan dan pendidikan. Perilaku yang kurang bermanfaat dapat dikurangi bahkan dihilangkan dengan pendidikan, sebaliknya perilaku yang efisien dapat diajarkan dalam proses pendidikan. Perlu adanya pemberian pengetahuan tentang kelingkungan hidup bagi manusia secara umum. Pepatah di masyarakat kita mengatakan bahwa ‘Tak kenal maka tak sayang.’ Ini membuktikan bahwa manusia perlu untuk mengenal dan belajar sebelum mengetahui dan melakukannya. Dengan pemberian pengetahuan tentang lingkungan hidup maka secara pelan tapi pasti, masyarakat akan berangsur-angsur merubah kebiasaan merusak lingkungan ke perilaku yang lebih efisien. Dengan pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup, mereka akan lebih kritis dalam menanggapi isu-isu nasional maupun lokal. Pendidikan merupakan jalan terdepan untuk melakukan revolusi lingkungan. Kita tentu mengharapkan terbentuk masyarakat yang cerdas. Masyarakat yang tak akan mudah diiming-imingi rupiah untuk memapras hutan. Masyarakat kita tak akan mudah lagi dirobohkan dengan dollar untuk mengebor di setiap sudut negara. Mungkin hal ini sulit dan terdengar seperi mimpi, tetapi dengan memulai maka semua akan berangsur-angsur tercapai. Sekarang terserah kita, apakah mimpi hanya akan sekedar menjadi mimpi,, atau merubah mimpi itu menjadi sesuatu yang membuat kita memimpikan hal baru ???
Gurnito Dwidagdo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar